Black Cumin adalah tanaman bunga Fennel dari keluarga Buttercup (Ranunculaceae). Menurut sejarah tanaman herba ini berasal dari Mediterania (terutama di Mesir), yang dewasa ini sudah dibudidayakan di berbagai belahan dunia, seperti di jazirah Arab (Yaman, Saudi Arabia), Siria, Irak, sebagian Asia Tengah (India, Pakistan), negara-negara Laut Tengah (Yunani, Siprus) dan Amerika. Tanaman perdu ini mengembangbiakkan dirinya sendiri hingga berbunga. Bunganya berwarna ungu kebiru-biruan atau keputih-putihan. Batang bunganya bisa mencapai ketinggian 30-60 cm dan membentuk sebuah kapsul biji (kelopak) yang di dalamnya terdapat biji-biji trigonal berwarna putih. Saat kapsul buah tersebut matang, ia akan membuka dan biji-biji yang ada di dalamnya berubah menjadi hitam warnanya (Black Cumin Seed). Bagian ini lah (biji hitam) yang dimanfaatkan sebagai herba kesehatan, memiliki aroma khas dan bentuknya sama seperti biji wijen, namun berwarna hitam dan berserabut, panjangnya tidak lebih dari 3 mm.
Black Cumin dikenal dengan banyak nama berbeda di setiap tempat. Ada yang menyebutnya Black Caraway, ada juga yang menyebutnya Black Seed, atau bahkan Coriander Seeds. Di dunia arab Black Cumin dikenal dengan nama Habbatus Sauda (biji hitam) atau Habbatul Baraka (biji yang diberkati), di Persia disebut Shonaiz, di Turki C?otu siyah, dalam bahasa Hindi dikenal dengan nama Kalounji dan di Nusantara (Indonesia dan Malaysia) diberi nama Jintan Hitam. Dalam istilah ilmiah (latin) herba ini dikenal dengan nama "Nigella sativa L.".
Black Cumin di Amerika Serikat dan Eropa
Berbeda dengan herba lainnya, Black Cumin diaplikasikan tidak hanya dalam pengobatan tradisional namun juga di bidang farmasi modern. Di awal 90-an ilmuwan Amerika Serikat melakukan penelitian yang menghasilkan penemuan bahwa minyak Black Cumin ternyata tidak hanya berfungsi menyembuhkan namun juga mengandung lebih dari 100 unsur yang mendukung sistim kekebalan tubuh manusia, termasuk di dalamnya unsur yang mampu menyembuhkan penyakit kanker (anti tumor, anti cancer). Penemuan yang luar biasa ini menyebabkan Euforia Black Cumin di Amerika Serikat. Priscilla Presley, Chick Corea dan Jim Courier juga mengemukakan pengalaman fantastisnya di majalah serta koran dalam memakai Black Cumin. Sampai saat ini, permintaan Black Cumin sebagai food suplemen di beberapa negara bagian Amerika Serikat dan Eropa semakin meningkat". (Dr. Hermann Ehmann dalam buku "Schwarzk? terbitan LebensBaum Verlag-Jerman, 2000)
Apa kata para ilmuan mengenai Black Cumin ?
Black Cumin mengandung minyak eter yang dapat membantu pencernaan dan mengurangi masalah usus. (Prof. Dr. Hildebert Wagner, Institut fur Pharmazeutische Biologie, Muenchen-Jerman)
Black Cumin terbukti menyembuhkan 70 % pasien allergi, termasuk didalamnya allergi serbuk dan debu juga jerawat dan neurodermitis (penyakit kulit), asthma dan lemahnya daya kekebalan tubuh. Mengkonsumsi jintan hitam secara teratur dapat menahan secara baik penyakit flu. (Dr. Peter Schleicher, Immunologe, M?-Jerman)
Minyak tanaman Black Cumin berkhasiat tidak hanya pada asthma, tetapi juga pada Neurodermitis. (Prof. Dr. Michael Meurer, M?er Dermatologische Klinik, Jerman)
Dengan mengkonsumsi Black Cumin dari Mesir dapat melawan kelelahan. Sebagai tambahan sebaiknya Black Cumin dimakan dengan Royal Jelly dengan perbandingan 2:1. (Dr. Mohammed Saleh, Kairo-Mesir)
Black Cumin sangat berkhasiat, karena kandungan yang tinggi dari asam lemak tidak jenuh. (Prof. Dr. Walter Dorsch, M?-Jerman)
Terapi baru yang efektiv, mudah dicerna dan tidak mahal pada penyakit allergi adalah penggunaan asam lemak tidak jenuh dari minyak biji tanaman, terutama minyak Black Cumin. (Dr. Lutz Bannasch, M?-Jerman)
Ekstrak Black Cumin memiliki khasiat anti-tumor tanpa efek sampingan seperti pada yang terjadi pada Chemotherapi dan penyinaran.(Study of Nigella sativa on humans, University of South Carolina. USA)
Black Cumin memiliki peranan yang penting pada pencegahan tumor. Pada pemakaian dalam waktu yang lama minyak Black Cumin memperkuat sistim kekebalan tubuh. Selain itu dapat mempercepat pembelahan sel.(Dr. Stanley Kopok, University of Arizona, USA)
Karena kandungan tinggi berlipat-lipat asam lemak tidak jenuh, Black Cumin Oil sangat rentan terhadap oksidasi. Pada perubahan penyumbatan (sembelit) dalam tubuh maka diperlukan perlindungan selanjutnya dari pengaruh buruk oksigen reaktiv. Karena alasan itu sangat penting untuk menambahkan Vitamin antioksidan (Vitamin E dan Beta-Carotin (Provitamin A) pada Black Cumin Oil. (Institut zur Erforschung neuer Therapieverfahren chronischer Krankheiten und Immunologie, Muenchen-Jerman)
Black Cumin Oil terbukti meningkatkan jumlah Lymphosit, Leukosit dan Phygosit dalam darah. (Immunpharmacology 30/2 (1995), New York, USA)
Black Cumin dapat meningkatkan signifikan waktu harapan hidup pasien kanker. (Journal of Clinical Oncology)
Kanker dapat diobati dengan ekstrak Black Cumin; selain itu dimungkinkan pencegahan yang efektiv terhadap efek sampingan dari Chemotherapie. Sangat penting adalah pengaruh rangsangan kekebalan. (Dr. Rajko Medenica, Hilton Head Island, South Carolina, USA)
*****
Sejarah
Black Cumin ditemukan di kuburan Tutankhamen (Firaun), dan terbukti dalam kajian arkeologi memiliki peranan sangat penting dalam kehidupan Mesir kuno, para dokter pribadi Firaun sudah mengenal minyak dan salep black cumin sebagai obat untuk mengobati gangguan pencernaan. Juga disenangi untuk perawatan kecantikan: Notfete dan Cleopatra merawat tubuhnya dengan minyak yang lembut dan digunakan sebagai tambahan untuk mandi.
Referensi tertulis pertama tentang Black Cumin ditemukan di buku Isaiah dalam Old Testament (Perjanjian Lama, kitab suci Nasrani dan Yahudi). Isaiah menjelaskan, "For the black cumin is not threshed with a threshing sledge, nor is a cart wheel rolled over the cumin, but the black cumin is beaten out with a stick, and the cumin with a rod." (Isaiah 28:25,27 NKJV). Eastons Bible Dictionary menjelaskan bahwa bahasa Ibrani (bahasa Kaum Yahudi) untuk kata Black Cumin "ketsah," mengacu pada "Nigella Sativa", merupakan ordo Ranunculaceae yang tumbuh liar di negara-negara Mediterania, dan dikembangbiakkan di Mesir dan Siria."
Dioscoredes, ilmuan Yunani di abad pertama, mengatakan bahwa Black Cumin dipakai untuk mengobati sakit kepala, hidung tersumbat, sakit gigi, dan penyakit internis. Selain itu, juga digunakan wanita di saat menstruasi dan dapat meningkatkan produksi susu pada ibu yang sedang menyusui. Sementara Hipokrates menyarankan penggunaan Black Cumin untuk membangkitkan vitalitas dan energi, kenyamanan serta mengatasi kelelahan tubuh & psikis (Dr. Hermann Ehmann dalam Buku Schwarzkummel, LebensBaum Verlag- Jerman, 2000)
Al Biruni (973-1048), yang menggabungkan obat-obatan leluhur India dan Cina, menyebutkan bahwa Black Cumin adalah sejenis biji-bijian yang disebut dengan alwanak dalam bahasa Sigzi. Kemudian, pernyataan ini dibenarkan oleh Suhar Bakht yang menjelaskan bahwa Black Cumin sebagai habb-i-Sajzi (viz. Biji-bijian Sigzi). Referensi "biji-bijian" ini memugkinkan orang menggunakannya sebagai bahan nutrisi di abad ke 10 dan 11 Masehi.
Dalam sistem pengobatan di Greco-Arab/Unani-Tibb, yang berasal dari Hippocrates, Galen dan Ibnu Sina, Black Cumin merupakan penyembuh yang bernilai dalam mengobati disfungsi pencernaan dan hepatitis dan digambarkan sebagai stimulan untuk kondisi-kondisi berbeda, pereda demam tinggi.
Ibn Sina (980-1037), dalam "The Canon of Medicine," dianggap banyak orang sebagai buku paling terkenal di dunia kedokteran di Timur atau Barat, menyatakan "Black Cumin dapat menstimulasi energi di tubuh dan membantu penyembuhan dari kelelahan atau kurang semangat".
Black Cumin juga termasuk dalam daftar obat-obat alamiah dalam buku Al-Tibb al-Nabawi (Pengobatan cara Nabi). Nabi Muhammad SAW pun telah merekomendasi penggunaan Black Cumin bagi kesehatan sebagaimana sabdanya di dalam hadits, "Gunakanlah Habbatus Sauda (Black Cumin), karena sesungguhnya di dalamnya terdapat obat bagi semua penyakit, kecuali kematian." (HR. Bukhari dan Muslim). Kalimat Nabi "gunakanlah Habbatus Sauda" juga menganjurkan untuk pemakaian Black Cumin secara konsisten.
*****
Dikutip dari Kitab Ash Shahihain: Dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah
ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Gunakanlah Habbassauda karena
didalamnya terdapat obat dari segala macam penyakit kecuali As Sam
(maut)"
(HR Bukhari, Muslim)
Habbasauda atau Black Cumin Seed (Nigella Sativa) banyak sekali
manfaatnya. Pada buku Al Tibb Al-Nabawi yang ditulis Ibn Qayyim Al
Jauziyyah disebutkan sekitar lima puluh penyakit dapat diobati dengan
biji habbassauda. Suatu ulasan ilmu kedokteran menampilkan kandungan
al. sbb:
1. Anti inflamasi - mengobati perih/radang tenggorokan
2. Anti arthritic - mengobati radang sendi (rematik)
3. Analgesic - mengobati sakit gigi, sakit kepala (migrain)
4. Aktivitas hormon - mengatur haid, meningkatkan aliran susu
5. Anti Septic - mengobati bau mulut
6. Anti Virus - mengobati demam dan flu
7. Dermatologi - mengobati jerawat, eksim
8. Urinary tract - mengobati saluran kemih, batu ginjal
9. Sistem Kekebalan - meningkatkan daya tahan menangkal penyakit
10. Gastro Intestinal Tract - mengobati mabul, diare, kejang
konstipasi, empedu
11. Sistem Sirkulasi - meningkatkan kinerja jantung
12. Nematocidal - obat cacing pita
13. Respiratory Tract - mengobati sesak nafas (asma)
Secara umum menurut penelitian Universitas Potchefstroom yang
disampaikan R. Bhika, seorang ahli pharmasi dari Be- Tabs
Pharmaceutical Company mengemukakan bahwa biji habbassauda mengandung
al:
- Fixed Oils
- Saporins
- Volatile or Essential Oils
- Alkaloids
- Amino Acids
juga ditemukan calcium, iron, sodium, potassium, dan crude fibre.
KHASIAT
Menurut pengalaman konsumen yang telah bertahun-tahun mengkonsumsi
habassauda ditemukan khasiat al sbb:
1. Mengobati rematik
2. Melancarkan pencernaan
3. Mengobati sesak nafas (asma)
4. Mengobati jerawat
5. Mengobati bau mulut
6. Mengobati kanker, dengan sistem kemoterapi
7. Meningkatkan daya tahan tubuh
8. Mengobati cacing pita
9. Merendahkan kadar gula
10.Memperlancar saluran kemih
11.Meningkatkan kemampuan berhubungan suami - istri
No comments:
Post a Comment