Rekor Muri, Gaun Pengantin dari Limbah

CILACAP, KOMPAS.com — Pasangan muda dari Cilacap, Ema Masitoh (21) dan Eko Adi Susanto (27), menunjukkan solidaritasnya terhadap pelestarian lingkungan hidup dengan mengenakan gaun pengantin dari limbah plastik pada perayaan pernikahan mereka di Gedung Persatuan Wanita Patra, Kabupaten Cilacap, Sabtu (5/6/2010). Dukungan itu juga mereka tujukan untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang juga jatuh pada hari pernikahan mereka.

Meskipun terbuat dari limbah plastik, tak sedikit pun busana pernikahan yang dikenakan pasangan muda ini tampak kusam atau buruk. Mereka justru tampak anggun. Gaun yang dikenakan Ema, contohnya, malah lebih kelihatan sebagai gaun pengantin yang dijahit oleh penjahit bridal atau penjahit khusus gaun pengantin gaya Barat, kendati dalam pernikahan ini Ema mengenakan jilbab.

Begitu pula busana yang dikenakan mempelai pria. Setelan jas dan celana panjang yang dikenakan seluruhnya terbuat dari plastik dengan lapisan dalam berupa kain bekas dari spanduk iklan.

Ema mengatakan, ide pernikahannya ini tidak murni datang dari dirinya, tetapi datang dari Erni Suhaina Ilham Fadzri selaku pemilik Lembaga Kursus dan Pelatihan Bu Nandang tempatnya bekerja. Dalam mewujudkan hal ini pun, menurutnya, pernikahan itu ikut didukung oleh PT Pertamina Refinery Unit IV Cilacap.

"Kebetulan banyak pihak yang mendukung ide pernikahan ini sehingga pernikahan dengan bekas kantong plastik bisa dilaksanakan," ucapnya.

Dengan perencanaan dan pelaksanaan yang matang, pernikahan Ema dan pasangannya ini pun memperoleh penghargaan dari Museum Rekor Indonesia-Dunia sebagai pernikahan dengan menggunakan bahan baku limbah yang diserahkan oleh Manajer Muri Sri Widayati.

Pernikahan ini pun dicatat sebagai rekor ke-4.315 yang dapat memecahkan Rekor Muri sebagai pernikahan unik dengan menggunakan bahan baku limbah, baik untuk gaun pernikahan, dekorasi pelaminan, maupun busana para panitia.

sumber : kompas.com

1 comment: