Enak ya jadi pejabat .... coba deh simak berita yang diturunkan kompas hari ini. Securency International, sebuah percetakan uang di Australia yang sebagian sahamnya dimiliki pemerintah, didapati aparat hukum menyediakan pelacur. Hal itu bertujuan untuk memuluskan bisnis dengan mitra pejabat-pejabat negara asing.
Polisi Federal Australia (AFP), di Sydney, Senin (24/5), mengaku tengah menyelidiki apakah agen yang digunakan Securency International berhubungan dengan pejabat asing tersebut dan diperintahkan membayar suap dan menyediakan pelacur.
Anwar Ibrahim, tokoh oposisi Malaysia—dalam program Four Corners di televisi ABC Australia—mengungkapkan, ada tawaran untuk menyediakan ”pengawal perempuan Asia” sebagai sebutan untuk para pelacur yang akan disediakan bagi para pejabat asing.
”Saya sulit mengerti bagaimana Securency International menyediakan suap dalam jumlah besar yang disebut sebagai uang komisi bagi pejabat Malaysia,” kata Anwar Ibrahim.
Juru bicara AFP menegaskan, pihaknya akan mengusut tuntas dugaan suap oleh perusahaan Australia. AFP tidak menyebut negara-negara yang pejabatnya disuap. Namun, Nigeria, Malaysia, dan Vietnam disebut-sebut.
Seorang mantan pegawai Securency International dalam keterangan kepada media massa mengatakan, dia menyimpan bukti-bukti kuat tentang adanya penyimpangan yang dilakukan perusahaan tersebut.
Seorang perantara yang disewa Securency International mengaku, pada tahun 2007 Securency menyuap seorang gubernur bank sentral sebuah negara Asia yang menjadi kliennya.
Sebagian saham Securency International dimiliki oleh Reserve Bank of Australia atau Bank Sentral Australia. Pihak Reserve Bank of Australia menolak memberi tanggapan atas tuduhan tersebut.
sumber : kompas.com
Polisi Federal Australia (AFP), di Sydney, Senin (24/5), mengaku tengah menyelidiki apakah agen yang digunakan Securency International berhubungan dengan pejabat asing tersebut dan diperintahkan membayar suap dan menyediakan pelacur.
Anwar Ibrahim, tokoh oposisi Malaysia—dalam program Four Corners di televisi ABC Australia—mengungkapkan, ada tawaran untuk menyediakan ”pengawal perempuan Asia” sebagai sebutan untuk para pelacur yang akan disediakan bagi para pejabat asing.
”Saya sulit mengerti bagaimana Securency International menyediakan suap dalam jumlah besar yang disebut sebagai uang komisi bagi pejabat Malaysia,” kata Anwar Ibrahim.
Juru bicara AFP menegaskan, pihaknya akan mengusut tuntas dugaan suap oleh perusahaan Australia. AFP tidak menyebut negara-negara yang pejabatnya disuap. Namun, Nigeria, Malaysia, dan Vietnam disebut-sebut.
Seorang mantan pegawai Securency International dalam keterangan kepada media massa mengatakan, dia menyimpan bukti-bukti kuat tentang adanya penyimpangan yang dilakukan perusahaan tersebut.
Seorang perantara yang disewa Securency International mengaku, pada tahun 2007 Securency menyuap seorang gubernur bank sentral sebuah negara Asia yang menjadi kliennya.
Sebagian saham Securency International dimiliki oleh Reserve Bank of Australia atau Bank Sentral Australia. Pihak Reserve Bank of Australia menolak memberi tanggapan atas tuduhan tersebut.
sumber : kompas.com
No comments:
Post a Comment